Tuesday, November 11, 2014

Pas Giri Putus, Wajahnya Mirip Spirtus

Suatu sore di hari Kamis, cuaca sedang terik-teriknya. Ketika itu Aldi berlari dengan cepat di depan warungnya Mas Jawa. Aldi berhenti sebentar disana, “Mas, beli rokok setengah bungkus!”
“Rokok apa, Al?” Saut Mas Jawa, kalem.
“Hihihi…” Aldi nyengir.
“Kok nyengir, Al?”
“Lupa.”
Kemudian Aldi lari lagi, pulang ke rumahnya. Setelah sampai rumah. Aldi buru-buru nanya sama Bokapnya, soal rokok apa yang mau dibeli.
Di tikungan maut deket kontrakan Bu Siti, Aldi hampir kepleset, karena larinya terlalu kenceng. Tapi ternyata disana ada Kekey. Aldi langsung mendelik spontan, “Booking lapangan futsal, lah!”
Buat kapan?” Kekey menjawab singkat.
“Buat Minggu!”
“Oke, infoin yang lain aja, Al!”
“Gampang itu mah!” Aldi lagi-lagi nyengir, terus nyelonong ke lapangan futsal. Sampe-sampe dia lupa, kalo tadi bokapnya nyuruh dia buat beliin rokok. Mampus, siap-siap aja Aldi kena damprat bokapnya!

***

Di lain tempat, Giri masih asik megang handphone Nokia-nya. Tiap kali hapenya bergetar, Giri selalu senyum bahagia. Beginilah kalo seorang anak muda sedang diselimuti oleh rasa cinta. Tiap hari bawaannya seneng terus. Hihihi…
Tak berapa lama kemudian, hapenya Giri kembali bergetar. Kali ini getarannya sangat panjang. Ternyata ada satu panggilan. Wajah Giri tampak lebih bersinar, lebih bercahaya, dan lebih memesona. Dengan raut wajah yang sangat ceria, Giri berkata mantap, “WAH, ADA PANGGILAN! INI PASTI DARI ADINDA! ADINDAKU TERCINTA!”